Kamis, 10 September 2009

Penyembuhan Dengan Metode Tenaga Prana


Penyembuhan prana berbasis pada struktur tubuh manusia secara utuh. Tubuh fisik manusia secara utuh tersusun atas dua bagian besar yaitu: tubuh fisik yang terlihat dan tubuh energi yang tidak dapat terlihat dengan mata biasa, yang disebut sebagai tubuh bioplasmik. Tubuh fisik dapat kita lihat, kita raba dan kita rasakan. Sedangkan tubuh energi yang tidak terlihat memerlukan latihan tertentu untuk dapat menyaksikannya. Bagi para pewaskita tubuh energi terlihat sebagai tubuh bercahaya yang saling menembus tubuh fisik dan melebar hingga 10-12,5 cm dari permukaan tubuh fisik.
Penyembuhan Prana berdasar pada dua hukum alam yang selama ini kurang disadari oleh kebanyakan orang, yaitu:

(1) bahwa tubuh mampu memulihkan dirinya sendiri dari gangguan kesehatan dengan laju tertentu. Sebagaimana diketahui bahwa sejumlah besar penyakit akan sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu. Dimana bantuan dari luar (obat misalnya) bertujuan untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi

(2) Untuk dapat mempertahankan kehidupan tubuh memerlukan energi kehidupan (prana). Dan diketahui bahwa laju pemulihan dari gangguan kesehatan dapat dipercepat dengan cara meningkatkan energi kehidupan pada bagian yang terganggu dan seluruh tubuh penderita.Prana (Sanskerta), atau Chi (China), atau Ki (Jepang), atau Pneuma (Yunani) atau Mana (Polynesia) adalah energi vital kehidupan yang mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Secara garis besar ada tiga sumber utama prana: prana matahari, prana udara dan prana bumi.

Penyembuhan prana merupakan ilmu dan seni bagaimana memanfaatkan prana untuk menyembuhkan tubuh dari keadaan sakit. Bagaimana menangani tubuh bioplasmik dan prana didalam tubuh energi penderita. Penyembuhan prana akan lebih bermanfaat lagi apabila dipergunakan sebagai sarana pencegahan penyakit, karena diketahui bahwa gangguan kesehatan terjadi lebih dahulu pada tubuh energi baru kemudian termanifestasi ke tubuh fisik.


Manfaat Penyembuhan Prana untuk membantu penderita kanker telah dilaporkan beberapa pihak. Pada Konvensi Penyembuh Prana se Dunia ke dua (The 2nd World Pranic Healers Convention) tahun 1997 di Jakarta, dua orang dokter, seorang dokter bedah dari Selandia baru, dr. George D’angel melaporkan bahwa perawatan dengan prana telah membantu proses pemulihan dan penyembuhan pasien-pasiennya, dr. Indah Julianto, SpKK dari Solo melaporkan kesembuhan seorang pasiennya dari Squamous cell carcinoma dengan perawatan prana, dengan didukung dokumentasi yang baik . Penelitian lebih lanjut mengenai manfaat penyembuhan prana pada penderita kanker banyak dilakukan para dokter dari India, dimana pendekatan ini lebih dapat diterima sebagai pelengkap tindakan medis karena tidak invasif , tidak memasukkan sesuatu benda fisik ke dalam tubuh pasien, tidak menggunakan ramuan yang harus diminum pasien, sehingga, bahkan bisa dilakukan tanpa menyentuh pasien. Pada The 3rd World Pranic Healers Convention para dokter dari India melaporkan bahwa perawatan prana dapat mengurangi efek samping penggunaan kemoterapi. Penelitian lebih lanjut dilakukan menggunakan biakan sel kanker terisolasi dengan kelompok kontrol yang tidak dirawat dengan prana, hasilnya menunjukkan bahwa angka kematian sel kanker lebih tinggi pada biakan yan g dirawat dengan prana.

Adapun Master dibidamg ini ,antara lain :

1. Master Choa Kok Sui

2. Master Stephen Co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar