Satu hal yang mencolok dari tokoh komedi rekaan asal Inggris, Mr. Bean, adalah mungil dan nyentrik yang dikendarainya. Ya, itu adalah mobil sedan hatcbak asli Inggris, Morris. Lebih dari 50 tahun, mobil ini banyak dikendarai orang di berbagai negara. Meski hingga hari ini Morris masih memproduksi jenis baru, namun Morris klasiklah yang banyak dikoleksi dan dijadikan sebagai hobi. Salah satu komunitas pencinta mobil klasik ini adalah Jakarta Morris Club (JMC). Berdiri semenjak 29 Agustus 1993, Jakarta Morris Club hingga kini telah menginjak usia 15 tahun dan sudah mempunyai banyak anggota. “Misi dari JMC adalah menampung minat dan penggemar Morris, dalam menyalurkan hobi melestarikan dan mempopulerkan mobil ini dalam dunia otomotif tanah air,” ujar Aria Aradea, Ketua Bidang Humas JMC saat ini. Ditambahkan olehnya, JMC juga berperan sebagai wadah kegiatan rekreatif dan sosial, serta sebagai ajang silaturahmi diantara sesama pemilik dan penggemar mobil Morris. Untuk menjadi anggota Jakarta Morris Club tidaklah sulit. Bahkan, tidak ada keharusan bagi calon anggotanya untuk memiliki mobil Morris. “Tidak harus memiliki, cukup menggemari saja sudah bisa bergabung. Memang, lebih baik kalau sudah memiliki Morris sendiri. Di luar itu, calon anggota cukup mengisi formulir keanggotaan JMC, untuk kemudian dikirimkan melalui fax ke sekertariat JMC maupun via email ke Sekretaris Pengurus JMC,” jelas Aria. Uniknya, di JMC tidak ada pungutan iuran, baik itu iuran keanggotaan maupun iuran lainnya. Biaya-biaya untuk penyelenggaraan JMC diperoleh melalu donasi dari para anggotanya dengan cara berpatungan, atau melalui donasi/sumbangan dari lembaga atau organisasi yang ingin memanfaatkan atau memakai jasa JMC, misalnya untuk syuting film. Donasi dan pengumpulan biaya ini biasanya akan dilakukan ketika JMC akan menyelenggarakan suatu acara atau kegiatan, baik kegiatan rutin maupun kegiatan sosial. Sebagai sebuah organisasi, JMC mempunyai struktur kepengurusan semenjak pertama kali berdiri pada tahun 1993. Biasanya, masa kepengurusan berlangsung selama 3 tahun. Untuk saat ini, pengurus yang menjabat masuk dalam periode kepengurusan JMC periode tahun 2007-2010. “Kami juga memiliki koordinator wilayah, yang terbagi menjadi beberapa bagian. Yakni, Koordinator Jakarta Selatan-Depok-Bogor, Koordinator Jakarta Timur-Bekasi, Koordinator Jakarta Barat-Tanggerang, dan Koordinator Jakarta Pusat-Jakarta Utara. Jadi sebenarnya tidak hanya di Jakarta saja, tetapi juga hingga kota-kota di sekitar Jakarta juga bergabung dalam JMC,” jelas Aria. Untuk menunjang semua kegiatan JMC, mereka memiliki skertariat yang terletak di Jl. Melodi Mas I, Blok A8, No.1, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kegiatan JMC. Selain acara kumpul rutin di bilangan Plaza Senayan pada hari Minggu pagi, JMC juga memiliki banyak agenda dan kegiatan yang bersifat touring dan sosial yang sudah mereka laksanakan. Misalnya saja, pada hari Minggu 5 April 2009 kemarin, mereka baru saja melaksanakan touring dan konvoi bareng JMC dengan tujuan kawasan Puncak – Jawa Barat. Sebelumnya, pada bulan Februari 2009 mereka melaksanakan 3 kegiatan sekaligus. Pada 1 Februari 2009, JMC melakukan touring ke kawasan Puncak dan kota Bandung, sekaligus bersilaturahmi ke pengurus Bandung Morris Owner Club (BMOC). Pada tanggal 14-15 Februari 2009, mereka melakukan konvoi dan bersilaturahmi dengan para pemilik dan penggemar Morris di kawasan Lembang dan Sumedang. Pada tanggal 22 Februari, JMC bekerjasama dengan salah satu produsen celana jins, Lee Cooper, serta Mall Margo City – Depok, menyelenggarakan bakti sosial dan donor darah. “Acara bakti sosial dan donor darah ini merupakan salah satu agenda kegiatan sosial yang rutin dilaksanakan setiap 3 bulanan oleh JMC,” jelas Aria. Acara bakti sosial yang dilakukan JMC memang lebih banyak dilakukan di luar kota dan di daerah-daerah. Misalnya, JMC pernah mengadakan bakti sosial di salah satu panti asuhan di kota Garut – Jawa Barat. Dominasi Mini Dari sekian banyak jenis mobil Morris, jenis Morris Mini adalah yang paling banyak dimiliki oleh para anggota JMC. “Yang paling banyak ya jenis Mini dengan berbagai tipe. Ada Mini Cooper, Mini Van, Mini Clubman, Mini Moke/Jeep, dan lainnya. Morris Mini yang dimiliki anggota JMC, biasanya keluaran produksi tahun 1959 – 2001,” jelas Arya. Di luar Mini, Morris sebenarnya banyak memiliki jenis type yang sudah diproduksi. Tentunya, hampir kesemuanya kini telah menjadi mobil-mobil klasik dan antik. Ada type Morris Minor, Morris MG, Morris Cowley, Morris Marina, Morris 1000 Traveller, Morris Ten Series M, dan banyak lagi lainnya. Maklum saja, pabrikan mobil asal Inggris ini sudah berdiri semenjak tahun 1910. Tidak heran kalau Morris kemudian menjadi salah satu mobil collector item, bagi para pencinta mobil klasik di seluruh dunia. Berbagi Pengalaman dan Informasi Kesulitan yang biasanya ditemui di kalangan pengemar mobil klasik adalah masalah perawatan, perbaikan, serta pencarian dan pengadaan suku cadang mobil yang orisinil. “Di JMC banyak sekali orang yang bertukar pengalaman mengenai perwatan atau perbaikkan, bahkan “membangun” Morris yang mereka punya. Kita juga berbagi mengenai info bengkel-bengkel Morris, serta toko-toko yang menyediakan suku cadang Morris,” ungkap Aria. Dalam website-nya www.jmc.or.id, JMC juga menyediakan berbagai informasi, tips, dan berbagai artikel seputar Morris. Mereka juga menjalin komunikasi dengan sejumlah bengkel dan toko khusus Morris, yang akses alamat dan informasinya dapat ditemui dalam website resmi mereka. Sumber : Pasarinfo.com |
Rabu, 09 September 2009
Jakarta Morris Club Melestarikan Mobil ala “Mr. Bean”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar