Rabu, 09 September 2009

Diet Gizi Seimbang Sehat tanpa harus menderita





Saat ini banyak orang berlomba-lomba menurunkan berat badan demi mendapatkan bentuk tubuh yang ideal. Untuk itu banyak pula orang yang melakukan berbagai macam pola diet. Masalahnya, sebagian besar orang belum tentu paham apa itu diet.

Kata ”diet” umumnya berkonotasi buruk di mata orang awam. Diet biasanya berarti makan sedikit, tidak enak, banyak larangan dan membosankan. Jadi, memang diperlukan persiapan mental jika ingin ber-diet. Padahal pengertian itu tidak bisa dibenarkan.

Menurut dokter spesialis gizi klinik RS Medistra, dr Cindiawaty Pudjiadi MARS, MS, SpGK, diet adalah pengaturan pada pola makan, dimana dalam pengaturannya tergantung dari diet yang akan dilakukan. Misalnya diet rendah kalori, diet untuk penderita diabetes melitus, diet untuk orang yang menderita sakit jantung atau ginjal dan lain-lain. Namun pada umumnya orang mengatakan diet adalah diet untuk menurunkan berat badan.

Sekarang ini ada berbagai macam pola diet. Sebut saja diet rendah protein yang biasanya diberikan pada orang-orang gangguan ginjal atau fungsi ginjalnya. Diet rendah lemak yang biasanya disarankan untuk orang-orang yang kegemukkan, penderita diabetes, jantung dan kolesterol tinggi. Lalu diet rendah karbohidrat dan diet rendah kalori yang biasanya diberikan pada orang yang ingin menurunkan berat badan.

Tetapi menurut Dr. Cindi, yang lebih baik dilakukan adalah diet dengan gizi seimbang, yaitu makanan yang dikonsumsi mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan, mengandung karbohdirat, protein, lemak, sayur dan buah, tapi dengan porsi yang lebih sedikit. Komposisi zat gizi yang disarakan adalah 60-70% karbohidrat, 10-15% protein dan 20-25% lemak. Disarankan untuk mengurangi makanan yang dikonsumsi sekitar 500 kalori per hari dari kalori yang dibutuhkan.


Jika ingin melakukan diet
Jika seseorang ingin melakukan diet, maka disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter, lebih baik ke dokter spesialis gizi. Sehingga proses diet tetap di bawah pengawasan dokter yang bersangkutan. Hal itu dikarenakan, pola diet yang akan dijalankan setiap orang memiliki perbedaan, apalagi jika memiliki penyakit. Belum lagi jika harus mengkonsumsi obat-obatan, karena tidak boleh sembarangan mengkonsumsi obat dan tidak semua obat diet dapat dikonsumsi untuk semua orang. Lalu jangan lupa orang yang melakukan diet pun harus berolahraga.

Sebagai langkah awal, Dr. Cindi menyarankan, untuk mengurangi atau menghindari cemilan, kue, permen, coklat, soft drink, es krim, dan kurangi makanan yang digoreng. Gantilah minuman tersebut dengan air putih atau jus buah tanpa disaring dan tanpa gula. Lalu cobalah untuk tidak menghabiskan makanan yang biasa dikonsumsi, misalnya hanya mengkonsumsi ¾ nya saja.

Selain itu, dalam menjalankan diet, perlu diperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi, misalnya karbohidrat. Pilihlah karbohidrat kompleks yang proses penyerapannya di usus memerlukan waktu, seperti havermut, roti gandum, nasi merah dan lain-lain. Lalu protein, pilihlah yang lebih rendah lemaknya seperti ikan, ayam, putih telur, tahu, tempe dan lain-lain. Kemudian tambahkan pula sedikit lemak, misalnya dengan menambahkan sedikit olive oil/canola oil pada salad.

Orang yang ingin melakukan diet, perlu pula memperhatikan proses makanan yang akan dikonsumsi. Misalnya dari cara memasaknya, lebih baik memasak makanan dengan cara ditumis, kukus, pepes, tim atau sup. Lalu hindari pula masakan yang digoreng dan bersantan. Apalagi jika santannya kental, hal itu akan menaikkan kalori.

Jika Sudah Normal
Jika sudah mencapai berat normal, maka sebaiknya tetap memperhatikan makanan yang dikonsumsi dan jangan lupa untuk tetap berolahraga agar menjaga metabolisme badan tidak turun. Hal itu dikarenakan jika metabolisme badan turun, maka akan menyebabkan berat naik lagi. Apalagi jika makanan yang dikonsumsi masih sama atau bahkan lebih banyak.

Dalam berolahraga, Dr. Cindi menyarankan cukup dengan melakukan jalan cepat 30 menit setiap hari, maka akan membantu menurunkan berat badan, terutama lemak tubuh. Pemakaian obat-obatan untuk membantu menurunkan berat badan, sebaiknya dibawah pengawasan dokter, karena ada kondisi-kondisi tertentu yang tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi obat-obat untuk diet.

Penurunan berat badan itu penting, karena resiko untuk terkena berbagai penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, jantung, kencing manis dan lain-lain akan meningkat bila seseorang kelebihan berat badan. Resiko itu akan semakin meningkat bila lingkar pinggang ≥ 90 cm pada pria dan ≥80cm pada wanita.

Sumber : Pasarinfo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar