Rabu, 09 September 2009

Bis Mania Community (BMC) Enggak Sembarang Bus Mania


Apa yang terlintas dipikiran Anda, ketika mendengar nama Bis Mania Community? Biasanya enggak jauh-jauh dari sekumpulan orang yang suka banget bepergian dengan mengguna moda transportasi darat umum ini. Kalau di luar negeri sana, perkumpulan macam ini sudah banyak banget. Karena, selain bus umum di sana memang bagus kendaraan serta pelayanannya, masyarakat luar negeri memang lebih suka bepergian dengan kendaraan umum.

Di Indonesia sendiri, khususnya di Jakarta, perkumpulan semacam ini masih sangat baru dikenal dan terbentuk. Sejauh ini, Bis Mania Community adalah satu-satunya organisasi tempat berkumpulnya para bus mania. “Awalnya, Bis Mania Community (BMC) hadir dari komunikasi dunia maya. Ketika itu ada seseorang yang membuat sebuah blog dan menuliskan pengalaman pahitnya naik bus. Karena banyak mendapat tanggapan, semakin hari semakin banyak pengunjung yang bergabung di blog tersebut. Singkatnya, dalam blog itu disepakati untuk membuat semacam milis bus mania, yang secara resmi launching pada 3 April 2007,” ujar Joko Puspito Murti, Ketua BMC.

Setelah berjalan 5 tahun, para anggota blog tersebut sepakat buat mendirikan organisasi, lengkap dengan struktur kepengurusannya. Akhirnya, pada tanggal 8 Maret 2008, Bis Mania Community (BMC) secara resmi berdiri. Adapun tanggal terbentuknya milis Bis Mania Community pada 3 April 2007, dijadikan sebagai tanggal kelahiran BMC.

Hingga saat ini, para pengurus BMC sedang mencari sebuah markas yang memadai, untuk dijadikan sebagi secretariat bagi wadah BMC. Malum saja, anggota BMC ini tersebar luas hingga ke pelosok tanah air. Total anggota komunitas ini di Indonesia sudah mencapai angka 700an orang. Dari jumlah tersebut, para anggota dikelompokkan dalam 2 bagian, anggota aktif dan anggota pasif. Anggota aktif adalah anggota yang memiliki id card resmi keanggotaan yang dikeluarkan oleh pengurus. Sedangkan anggota pasif sebaliknya, tidak memiliki id card. Tercatat hingga saat ini anggota aktif BMC berjumlah sekitar 250an orang. Untuk bergabung menjadi anggota aktif dan memperoleh id card , cukup mudah kok. “Tidak ada batasan. Siapa pun bisa mendaftar menjadi anggota. Dengan membayar biaya pembuatan id card beserta ongkos kirimnya sebesar Rp. 25.000, ditambah dengan iuran keanggotan Rp. 50.000/tahun, seseorang sudah dapat menjadi anggota resmi BMC,” jelas Ithok, panggilan akrab sang ketua.

Dari sekian anggota Bis Mania ber-id, korwil Jakarta selatan adalah penyumbangkan anggota Bus Mania terbanyak. Yakni sebesar 67 orang, dari 250 anggotanya. Dengan tidak mengesampingkan korwil lainnya, korwil Jakarta selatan diranggap korwil yang paling aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan. “Ide-ide banyak keluar dari korwil ini (Jakarta Selatan), tak jarang ide-ide dari mereka (Jakarta Selatan) yang kita gunakan dalam mengkonsep suatu kegiatan,” ujar.

Yang menarik, mereka yang bergabung di komunitas ini bukan karena tidak memiliki kendaraan pribadi, atau tidak mampu membeli sekedar sebuah sepeda motor bekas. Kebanyakan dari mereka justru memiliki mobil-mobil pribadi, bukan lagi sekedar motor. Lebih mengejutkannya lagi, ada diantara para anggota komunitas ini ada professional-profesional muda, dengan kedudukan yang tinggi di perusahaannya masing-masing.

Ada seorang anggota komunitas ini yang berkedudukan sebagai manejer di sebuah perusahaan perbankan. Ia rela untuk turun dari sedan mewah nan nyaman miliknya, untuk berjalan menuju halte tempat ia biasa menunggu bus bersama anggota lainnya. Dari sana, ia menumpang bus untuk sampai di kantornya yang terletak di bilangan jalan protokol di Jakarta. Begitu juga ketika akan berpergian ke luar kota. Sang manajer lebih senang manaiki bus bersama anggota lain.

Para anggota komunitas ini yang berdomisili di kawasan Jakarta Selatan, biasanya berkumpul berpindah-pindah tempat terlebih dahulu, sebelum akhirnya berjalan bersama-sama ke tempat yang yang telah ditentukan sebagai tempat ajang berkumpul BMC se-Jabodetabek. Sejauh ini, sesuai dengan pengakuan sang ketua, korwil Jakarta Selatan dianggap berperan besar dalam perkembangan komunitas ini. Sering hadir dalam berbagai kegiatan BMC, serta banyak memberikan ide-ide kegiatan dan pengembangan komunitas. Enggak salah kalau anggota korwil Jakarta Selatan diakui sebagai dedengkot-dedengkot BMC.

Visi misi BMC
Sebagai sebuah komunitas yang berangkat menjadi organisasi, BMC bukan hanya sebagai sarana pemersatu penggemar bis di Indonesia yang mengagendakan touring atau kegiatan untuk bersenang-senang saja dalam setiap agendanya. Tetapi, perkumpulan pecinta bis ini berperan memberikan sumbangsih dan kepedulian untuk memajukan sarana transportasi sebagai penghubung antara satu daerah dengan daerah lain di Indonesia.

Konkretnya, Bis Mania Community berpotensi memberikan ide-ide positif kepada Perusahaan Otobus (PO) untuk meningkatkan pelayanan serta kenyamanan para penumpangnya. Tidak jarang suara merekalah (Bis Mania) yang didengar perusahaan Otobus. Biasanya, PO-PO ini segera melakukan pembenahan terhadap kerusakan atau kekurangan suatu bus. Tidak terlepas juga masukkan dan kritik untuk semakim memperbaiki pelayanan bagi pengguna jasa bus.

Makanya, jangan heran kalau agenda besar komunitas ini biasanya mengadakan kunjungan ke perusahaan-perusahaan otobus di Indonesia. Baik itu sekedar menambah pengetahuan akan bis ataupun memberikan saran dan kritik kepada PO yang dikunjungi.

Sumber : Pasarinfo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar